Feb 13, 2013

Fakta : Emansipasi wanita berasal dari kebudayaan barat?


dominasi maskulin wejick
Buku bagus buat dibaca
Kata emansipasi wanita sering dipakai untuk menggambarkan kebebasan wanita dari dominasi maskulin yang direpresentasikan dalam wujud agama, budaya maupun norma-norma lainnya. Terlepas dari batasan yang ada di dalam emansipasi itu selonggar apa, itu diluar pembicaraan kita. Mari kita menanyakan asal muasal dari emansipasi wanita ini.
Beberapa orang menyatakan emansipasi wanita itu berasal dari kebudayaan barat. Hmm apa iya? Mari kita tilik bersama.
Kebudayaan barat tentu saja merujuk ke kebudayaan eropa dan amerika, yang nantinya sering ditautkan kembali ke masa sejarah setelah masuknya ajaran agama kristen.
Setelah sepakat dengan definisi kebudayaan barat untuk membuat antitesis dari hipotesis awal maka diperlukan kajian tentang emansipasi wanita diluar daerah eropa atau sebelum agama kristen masuk. Saya mencatat ada beberapa bukti emansipasi wanita yang memenuhi syarat antitesis kita, apa aja? ini nih :
1. Cleopatra
Cleopatra yang lahir 69 tahun sebelum masehi (BC) adalah representasi wanita yang cerdas, terhormat dan berkarisma. Dilahirkan sebagai putri seorang pemimpin yunani, cleopatra akhirnya mendapat kesempatan menjadi fir’aun terakhir dari kerajaan mesir kuno.
2. Wanita yunani
Sebagai masyarakat pagan seperti umumnya, masyarakat yunani kuno juga memperlakukan wanita sama halnya seperti budak. Tetapi pikiran tentang emansipasi wanita pun telah muncul pada jaman masyarakat yunani kuno. Plato yang dilahirkan  427 tahun sebelum masehi telah memberikan gagasan tentang emansipasi wanita, lewat tulisan di The Republic kawan-kawan bisa menemukan gagasan plato tentang the natural partnership of the sexes.
3. Judaisme / Yahudi
Dimasyarakat yahudi yang terbentuk 3000 tahun yang lalu sudah dikenal persamaan gender. Dalam masyarakat yahudi tidak dikenal yang namanya pembedaan laki-laki maupun perempuan. Bahkan diperintah 10 perintah tuhan yang terkenal itu jelas disebutkan untuk menghormati Ibu dan Bapak. Meskipun begitu terdapat paradoks di aturan tersebut, wanita dianggap memiliki hak spesial dan tertinggi di dalam rumah. Sehingga urusan diluar rumah seperti kebijakan publik dan lain-lain bukanlah bagiannya.
Dari tiga kebudayaan yang saya kaji secara singkat dapat disimpulkan bahwa kebudayaan barat bukanlah pembawa emansipasi wanita. Kalau bukti pertama dan kedua dinilai kebudayaan barat, maka bukti tentang kaum yahudi bisa menjadi contoh yang cukup tepat.
Moral of the story :
Kebudayaan itu tidak berkembang sendirian

Sumber yang menginspirasi :
1. Original notes by Florence Word
2. Judaism 101 : http://www.jewfaq.org/women.htm
3. en.wikipedia.org/wiki/Cleopatra
4. en.wikipedia.org/wiki/Plato
5. The Republic, plato

No comments:

Post a Comment